Jumat, 02 November 2012

Kudeta Ingatan


Kepada: Rizki Andriani 


Tak ada yang lebih mengerikan bagi manusia selain keterasingan. Dan barangkali kita mengalaminya kini.

Malam demi malam, dunia seakan kita pindahkan pelan-pelan dengan memencet tombol pengingat bernama masa lalu. Berkali-kali. Berulang-ulang. Yang tersisa hanya kita yang tersekat oleh bayangan sendiri-sendiri.

Malam ini nyaris sampai di ujung. Kata-kata menggantung. Aku masih berpijak pada tanah yang basah oleh nyanyian hujan. Bercampur suara parau yang berteriak di bilik-bilik surau. Hampir subuh. Dan angin semakin dingin, berbisik soal keraguan.

Jika memang masa lalu terlampau suram oleh gelap dan masa depan terlalu silau terang, maka biarlah aku menawarkan masa sekarang yang remang.  Masa kini yang teduh oleh upaya saling memaafkan. Toh, kita masih tetap bisa saling bergandeng tangan. 

Hidup yang indah adalah hidup yang penuh paradoks, mungkin. Semisal perkara yang harus kau ingat, bahwa kebahagiaan terkadang hadir saat kita lalai mengingat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar