Sepanjang hidup manusia berlangsung, apakah yang menjadi kegelisahan terbesarnya? Jika diijinkan sedikit lancang dan sok tahu, saya memilih menyebutkan kegelisahan yang terus mengepung manusia sebelum raganya berkalang tanah adalah rasa was-was akan kehilangan.
Mereka yang terburu-buru adalah
mereka yang cemas kehilangan waktunya. Mereka yang tamak dan loba adalah kaum
yang khawatir kehilangan peluang untuk mengerkah hak yang lain lebih banyak.
Mereka yang oportunis adalah golongan yang selalu resah akan raibnya kesempatan
sekalipun terselip di dalam kesempitan-kesempitan. Ketakutan akan kehilangan
merundung semua orang. Dari orang yang mengaku baik hingga orang yang dituduh
bejat. Dari orang yang papa hingga mereka yang kaya raya. Sekalipun mereka yang
mengaku “menjauhi” dunia agar tak didera kehilangan, toh mereka pada akhirnya
juga merasakan pergulatan melawan kehilangan—setidaknya bagaimana mereka
senantiasa cemas bergulat dengan kesadarannya sendiri agar tidak terlena dengan
kenikmatan dunia yang dianggap memabukkan.
Jika boleh diteruskan, dari
sekian kekhawatiran akan kehilangan, kehilangan manakah yang paling dirasa
menakutkan dan pedih?