Kamis, 13 Oktober 2011

Relative Curve

Orang-orang bijak sedari dulu mencoba menuliskan kebajikan yang mereka alami. Harapannya jelas, agar orang-orang sesudahnya bisa belajar banyak, agar mampu menggali ataupun menyelami kebajikan tadi tanpa harus mengalaminya sendiri.

Tapi toh, orang bodoh tak pernah belajar banyak dari itu semua. Contohnya adalah saya. Bukankah orang bijak sedari dulu bilang, bahwa benci dan cinta itu setipis kulit bawang. Jangan mencintai atau membenci segala sesuatu berlebihan. Sebab segalanya tidak ada yang mutlak. Semuanya adalah relatif. Hanya kecenderungan saja.

Tapi saya tidak mempraktekkannya. Dan kali ini saya yang kena batunya. Saya sedari dulu memang kurang suka ( untuk memperhalus kata benci ) hal-hal yang berbau militer. Bagi saya,militer terlihat sangar, tak punya empati, dan cenderung menumpulkan kebebasan berpikir, sebab semua adalah tergantung komando.
Tapi kali ini, Tuhan menghukum saya. Saya sekarang lagi dibuatNya"jatuh cinta" dengan dunia militer. Saya terpukau dengan kesolidan team, organisasi yang rapi, keteguhan tekad, disiplin yang kokoh, serta dedikasi yang mereka empu. Saya sedang gencar-gencarnya berburu pelbagai referensi soal dunia militer dalam dan luar negeri. Mulai yang pasukan reguler sampai pasukan khusus. Mulai yang terang-terangan, sampai yang penuh intrik dan konspirasi.

Termasuk pada sisi personalitasnya juga. Hitler misalnya. Dulu, ia cuma saya anggap penjahat perang yang gila, mengidap sindrom megalomania kronik, serta penganut teori eugenetika yang saya rasa mengerikan. Dia punya sekian syarat untuk membuat saya muak.

Tapi sekarang, saya mencoba melihat dengan sudut pandang berbeda. Ia adalah orang yang mempunyai visi yang luar biasa, ahli diplomatik yang ulung, orator berkelas, serta pemimpin perang yang imajinatif. Betapa tidak , senjata perang adalah Nazi adalah senjata yang melampaui jamannya. Pasukan Nazi yang pertama kali menggunakan bom magnet, kapal selam canggih, teleskop inframerah, dan militansi pasukan khusus yang memukau. Bahkan pasukan khusus Nazi dicontek oleh bangsa lain untuk membentuk pasukan khususnya sendiri. Termasuk British Special Air Service yang terkenal itu.

Tapi untuk sisi sebaliknya, dengan "hukuman "yang saya terima ini,saya berharap agar jika saya mencintai sesuatu atau seseorang sekarang, tidak akan membuat saya menjadi membencinya kelak. Rasanya kok terlalu berat. Saya takut menjadi pembenci. Cukuplah diperingatkan kalau itu salah, jangan diteruskan dalam-dalam. Lalu saya akan mengambil jarak, melihat dengan sudut pandang yang berbeda pula. Sebab semuanya tidak linier, melainkan membentuk kurva yang begitu relatif.

Anda yang kebetulan ataupun sengaja membaca tulisan ini, juga demikian. Jangan terlampau membenci tulisan keminter ini, sebab siapa tahu Tuhan suatu saat akan membuat anda mencintai saya dan akan jauh lebih keminter dari saya..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar